Identitas buku
Judul : 5 cm
Penulis : Dhonny Dhirgantoro
Penerbit : PT. Grasindo
Kota Terbit : Yogyakarta
TahunTerbit : Mei 2005
Tebal Buku : 381 Halaman
ISBN : 979-759-151-4
SinopsisØ
Didalam Buku 5cm ini menceritakan tentang persahabatan lima orang anak manusia yang bernama Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Dimana mereka memiliki obsesi dan impian masing-masing. Arial adalah sosok yang paling ganteng diantara mereka, berbadan tinggi besar. Arial selalu tampak rapi dan sport. Riani adalah sosok wanita berkacamata, cantik, dan cerdas. Ia mempunyai cita-cita bekerja di salah satu stasiun TV. Zafran seorang picisan yang berbadan kurus, anak band, orang yang apa adanya dan kocak. Ian memiliki postur tubuh yang tidak ideal, penggila bola, dan penggemar Happy Salma. Yang terakhir adalah Genta. Genta selalu dianggap sebagai “the leader” oleh teman-temannya, berbadan agak besar dengan rambut agak lurus berjambul, berkacamata, aktivitas kampus dan teman yang easy going.
Lima sahabat ini telah menjalin persahabatan selama tujuh tahun. Suatu ketika mereka jenuh akan aktivitas yang selalu mereka lakukan bersama. Terbesit ide untuk tidak saling berkomunikasi dan bertemu satu sama lain selama tiga bulan. Ide tersebut pun disepakati. Selama tiga bulan berpisah itulah terjadi banyak hal yang membuat hati mereka lebih kaya dari sebelumnya. Pertemuan setelah tiga bulan yang penuh dengan rasa kangen akhirnya terjadi dan dirayakan dengan sebuah perjalanan.
Didalam perjalanan tersebut mereka menemukan arti manusia sesungguhnya.
Perubahannya itu mulai dari pendidikan, karir, idealisme, dan tentunya love life. Semuanya terkuak dalam sebuah perjalanan ‘reuni’ mereka mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa, Mahameru. Dan di sanalah cerita bergulir, bukan hanya seonggok daging yang dapat berbicara, berjalan, dan punya nama. Mereka pun pada akhirnya dapat menggapai cita-cita yang mereka impikan sejak dulu.
Setengah dari buku 5 cm bercerita tentang keseharian lima sahabat ini, dari sifat-sifat mereka yang berbeda satu dengan yang lain sampai dengan perilaku dan aktifitas mereka yang penuh canda tawa, diselingi cerita tentang permasalahan antar-sahabat. Setengahnya lagi, buku ini menuliskan petualangan kelima sahabat dalam mendaki gunung Semeru.
“…Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang di depan kamu. Dan…sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa, percaya pada 5 centimeter di depan kening kamu.”
Unsur Intrinsik NovelØ
Adapun yang membangun unsur intrinsik didalam novel 5cm yaitu:
a) Tema
Seorang persahabatan lima anak muda yang mempunyai kekuatan dan keajaiban mimpi dan keyakinan.
b) Penokohan (watak tokoh)
• Tokoh Pertama
Arial:
Di dalam novel, Arial digambarkan sebagai orang yang sporty, selalu tampil rapi dan simpel. Arial adalah sosok yang tenang, pembawaannya selalu senyum, jarang mengejek, asik, cool, dan pembawa suasana ramai karena jika tertawa suaranya paling keras. Kutipan dalam novel “..,pokoknya sporty deh, Arial yang selalu rapi…”
“Arial adalah orang yang simpel-simpel saja, tetapi ia kebanggaan seluruh tongkrongan karena hanya dia yang bisa tenang, pembawaanya banyak senyum, dan jarang khilaf.”
“… orang yang biasa saja, tapi asik, jarang nyela, jarang bercanda tapi kalo tertawa paling keras, mangkanya kalau ada dia jadi ramai.”
• Tokoh kedua
Riani:
Di dalam novel ini, Riani adalah gadis berkacamata, cantik, cerdas dan mengutamakan prestasi. Pribadi yang memiliki karisma, selalu dominan dimana-mana, cerewet dan tidak mau kalah dengan siapapun juga. Riani seorang aktivis kampus yang gemar membaca dan banyak belajar. Dia juga suka berdebat.
Kutipan dalam novel “ Riani palai kacamata, cantik, cerdas dan seorang NACH Sejati. Dia punya semacam karisma yang bisa bikin orang menengok. Selalu dominan dimana-mana, cerewet dan nggak mau kalah sama siapapun juga. Riani seorang aktivitas kampus. Siapa aja dan apa aja bisa didebatnya, soalnya dia banyak dan banyak belajar.”
• Tokoh ketiga
Zafran:
Didalam novel, tokoh zafran termasuk orang yang pandai membuat puisi, pintar. Zafran punya kelakuan yang berantakan . Zafran adalah orang yang akan bilang apa saja yang ingin dia bilang. Tokoh zafran memiliki tubuh yang kurus dan berperan sebagai vokalis band.
Kutipan dalam novel “ Seorang penyair yang selalu bimbang. Kesan kedua buat para cowok pasti punya persepsi ini anak pintar banget. Zafran punya kelakuan yang berantakan, yang katanya standard seniman. Zafran adalah orang yang akan bilang apa saja yang dia mau bilang.
• Tokoh keempat
Ian:
Didalam novel, ian adalah tokoh yang gila bola, ia juga senang tantangan dan suka makan terutama indomie. Selain itu, Ian juga gemar mengoleksi film orang dewasa ( 17 tahun ke atas ).Kutipan dalam nove; “ Apa saja tentang bola dia tahu dan kebanyakan menghabiskan waktunya buat bola. Untuk membeli “ piece of lust ” kalau diterjemahkan ke bahasa ilmiah adalah “ VCD Bokep”. Ian ngefans sama indomie, Manchester United dan Happy Salma.”
• Tokoh kelima
Genta:
Di dalam novel ini, Genta adalah pemimpinnya. Genta begitu menyukai Riani. Genta adalah orang yang peduli terhadap orang lain, ia lebih mementingkan orang lain dibanding dirinya sendiri. Genta adalah sosok yang baik, seorang aktivis kampus. Dia sangat dikagumi teman-temannya.
Kutipan dalam novel “ The Leader, enggal ada yang tahu kalau Genta ngefans sama Riani. Genta aktvis kampus.”
c) Alur
Didalam cerita novel 5 cm ini termasuk alur maju mundur artinya dalam cerita terjadi flashback ke masa lalu dan kejadian masa depan.
d) Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara atau pandangan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita. Dalam Novel 5 centimeter sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga tunggal.
e) Amanat
• Sebaik-baiknya kita harus menanamkan satu keyakinan pada diri kita bahwa tidak ada yang tidak bisa di dunia ini kecuali keyakinan yang menganggap bahwa kita tidak dapat melakukan hal tersebut.
• Sebaik-baik manusia dalam hidupnya adalah apabila ia menjadi manusia yang bisa memberi manfaat bagi orang lain bukan orang yang mementingkan diri sendiri dan terlalu mencintai dirinya sendiri.
• Biarkanlah mimpi kita menggantung, dan mengambang 5 centimeter di depan kening kita, biar dia tidak pernah lepas dari mata kita. Dan kita bawa mimpi dan keyakinan kita itu setiap hari, kita lihat setiap hari, dan percaya bahwa kita bisa. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kita sendiri, kalau kita percaya sama keinginan itu dan kita tidak bisa nyerah. Bahwa kita akan berdiri lagi setiap kita jatuh, bahwa kita akan mengerjarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri. Dan yang kita butuhkan Cuma lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya serta mulut yang akan selalu berdoa.
• Tuhan memberi kebebasan kepada setiap manusia untuk memilih. Selanjutnya tinggal masalah pilihan. Itulah mengapa Tuhan sayang sama makhluknya. Ia menjaga tingkat ketidakpastiannya, ketidakpastian alam semesta ini dengan ketidakjelasan dan ketidakpastian, supaya kita terus belajar tentang apa saja hingga akhirnya kita bermuara padanya. Sesungguhnya manusia memang diberi kebebasan memilih. Memilih dipersimpangan-persimpangan kecil atau besar dalam sebuah Big Master Plan yang telah diberikan Tuhan semenjak kita lahir.
• Terimalah dengan apadanya kekurangan dan kelebihan yang dimiliki sahabat kita.
f) Keunggulan dan kelemahan novel 5 cm
• Keunggulan buku ini adalah ceritanya yang menarik, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dan alur cerita yang tidak membosankan sehingga pembaca ingin membaca buku ini hingga halaman terakhir. Pesan moral yang disampaikan pun sangat baik sehingga memotivasi pembaca agar bisa mengejar impian mereka dan membuat jadi nyata.
• Kelemahan buku ini bagi saya, akhir cerita di novel ini terlalu naif. Sekelompok sahabat itu masih saja mempunyai “ruh” kaum muda meski sudah memiki keturunan dan hal tersebut terasa juga pada anak-anak yang masih TK tetapi “jiwa”nya berjiwa kaum muda dewasa. Kedua hal tersebut membuat pembaca sulit membedakan mana yang menjadi anak dan mana yang menjadi bapak, mana yang pemuda dan mana pula yang anak-anak.
g) Kesimpulan
Dengan banyaknya karya-karya yang bermunculan saat ini menimbulkan berbagai tanggapan dan respon dari penikmatnya, baik itu pembaca maupun penonton. Sebuah karya dikatakan berhasil atau sukses jika karya tersebut mendapat respon atau tanggapan baik positif maupun negatif dari penikmatnya dan mendatangkan manfaat bagi penikmatnya. Salah satu cara untuk mengapresiasikan bentuk respon dari penikmat dapat berupa membuat resensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar